Rabu, 13 Maret 2013

Hasil Reproduksi Bacaan:

FONETIK

            Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak (Chaer, 1994:103). Bunyi bahasa atau speech sound sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, yang di dalam fonetik diamati sebagai fon dan diamati dalam fonemik sebagai fonem (Chaer, 42-43).
Studi fonetik umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Fonetik akustik (acoustic phonetics),
b.      Fonetik auditoris (auditory phonetics), dan
c.       Fonetik organis atau artikulatoris (articulatory phonetics).
Fonetik akustik (acoustic phonetics).
            Bunyi ujaran itu dapat didengar, karena ujaran adalah satu peristiwa fisik. Struktur bunyi bahasa tampak pada ujaran yang wajar dari seorang penutur, para ahli fonologi beranggapan bahwa bunyi bahasa itu tersusun atas beberapa bagian. Bagian bunyi itu tidak disusun sesuai dengan pola atau aturan penyusunan bunyi tertentu sudah barang tentu tidak akan dapat dipahami dan hanya merupakan bunyi-bunyi sembarang saja.
Fonetik auditoris (auditory phonetics).
          Jenis fonetik ini mengkaji proses penerimaan bunyi ujaran oleh telinga si pendengar. Proses penerimaan bunyi bahasa diterangkan dengan fisiologi pendengaran dan organ pendengaran. Jennies ini lebih ke arah daerah ilmu kedokteran.
Fonetik organis atau artikulatoris (articulatory phonetics).
          Jenis fonetik yang terpenting dan bagian yang memberikan sumbangan bagi kajian ilmu bahasa. Bunyi bahasa merupakan hasil produksi alat-alat bicara dalam diri seseorang. Garis besar kajian fonetik organis adalah alat-alat tubuh yang menghasilkan ujaran, misal bagian dada, tenggorokan, mulut, hidung, dan paru-paru.

            Setiap ilmu yang dipelajari oleh manusia mengandung nilai. Nilai intelektual suatu ilmu dapat dirasakan oleh seseorang yang menekuni ilmu fonetik. Orang yang belajar fonetik dan menguasainya dapat dipastikan memperoleh manfaat yang besar. Manfaat fonetik sendiri terdiri atas dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
            Manfaat teoritis berhubungan dengan penguasaan bidang fonetik yang akan dijadikan bekal utama bagi seseorang dalam rangka mengembangkan dirinya sebagai ilmuwan. Fonetik yang melibatkan ilmu lain, yakni ilmu tentang faal tubuh manusia yang dikaji dalam biologi atau kedokteran sehingga dikatakan bahwa fonetik itu sebagai ilmu interdisipliner, apabila dikuasai tentunya akan memberikan bekal pengetahuan yang luas.
            Selanjutnya, fonetik juga memberikan manfaat praktis bagi seseorang. Seseorang yang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisan patut menguasai fonetik. Misal: penyanyi,penyiar, presenter, ataupun reporter suatu media massa elektronika. Selain itu, penguasaan ilmu bunyi bahasa secara praktis juga dapat dimanfaatkan dalam kerangkan kegiatan bersastra, misalnya dalam proses pembacaan puisi.

 
Cover Buku: