Selasa, 02 April 2013

TUGAS ABSTRAK



TUGAS ABSTRAK

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN


Rindy Loryta Yudyati (A 310120158)
Progam Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


ABSTRAK

            Makalah “Pembelajaran Membaca Pemahaman” ini disusun dengan tujuan mendiskripsikan pengertian membaca pemahaman, mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca, mendiskripsikan tujuan membaca pemahaman, mampu melaksanakan tahap-tahap membaca pemahaman, dan mampu mendiskripsikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses membaca pemahaman.

            Metode (strategi) yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman terletak pada penguasaan teknik-teknik penyajian atau metode mengajar, karena guru bertugas membimbing murid dalam belajar. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman sendiri, terbagi menjadi tiga tahap: 1)Tahap prabaca, yang dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca, dengan mengarahkan pada pengaktifan skemata siswa mengenai topik bacaan; 2)Tahap saat baca, dimana penggunaan strategi metakognitif secara efektif mempunyai pengaruh positif pada pemahaman dengan menggunakan teknik skimming dan scanning; dan 3)Tahap pasca baca untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang telah dibacanya ke dalam satu skemata yang telah dimiliki.

            Hasil penelitian makalah “Pembelajaran Membaca Pemahaman” ini berupa kesimpulan yang menyatakan, bahwa membaca pemahaman (reading for understanding) adalah membaca yang dilaksanakan dengan tanpa mengeluarkan suara (yang terlihat hanyalah mata dan otak), dengan tujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam bacaan. Sedangkan tahap-tahap melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman, meliputi tahap prabaca, tahap saat baca, dan tahap pasca baca.


Kata Kunci : Membaca pemahaman, skemata, metakognitif, tahap prabaca, tahap saat baca, dan tahap pasca baca.

Rabu, 13 Maret 2013

Hasil Reproduksi Bacaan:

FONETIK

            Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak (Chaer, 1994:103). Bunyi bahasa atau speech sound sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, yang di dalam fonetik diamati sebagai fon dan diamati dalam fonemik sebagai fonem (Chaer, 42-43).
Studi fonetik umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Fonetik akustik (acoustic phonetics),
b.      Fonetik auditoris (auditory phonetics), dan
c.       Fonetik organis atau artikulatoris (articulatory phonetics).
Fonetik akustik (acoustic phonetics).
            Bunyi ujaran itu dapat didengar, karena ujaran adalah satu peristiwa fisik. Struktur bunyi bahasa tampak pada ujaran yang wajar dari seorang penutur, para ahli fonologi beranggapan bahwa bunyi bahasa itu tersusun atas beberapa bagian. Bagian bunyi itu tidak disusun sesuai dengan pola atau aturan penyusunan bunyi tertentu sudah barang tentu tidak akan dapat dipahami dan hanya merupakan bunyi-bunyi sembarang saja.
Fonetik auditoris (auditory phonetics).
          Jenis fonetik ini mengkaji proses penerimaan bunyi ujaran oleh telinga si pendengar. Proses penerimaan bunyi bahasa diterangkan dengan fisiologi pendengaran dan organ pendengaran. Jennies ini lebih ke arah daerah ilmu kedokteran.
Fonetik organis atau artikulatoris (articulatory phonetics).
          Jenis fonetik yang terpenting dan bagian yang memberikan sumbangan bagi kajian ilmu bahasa. Bunyi bahasa merupakan hasil produksi alat-alat bicara dalam diri seseorang. Garis besar kajian fonetik organis adalah alat-alat tubuh yang menghasilkan ujaran, misal bagian dada, tenggorokan, mulut, hidung, dan paru-paru.

            Setiap ilmu yang dipelajari oleh manusia mengandung nilai. Nilai intelektual suatu ilmu dapat dirasakan oleh seseorang yang menekuni ilmu fonetik. Orang yang belajar fonetik dan menguasainya dapat dipastikan memperoleh manfaat yang besar. Manfaat fonetik sendiri terdiri atas dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
            Manfaat teoritis berhubungan dengan penguasaan bidang fonetik yang akan dijadikan bekal utama bagi seseorang dalam rangka mengembangkan dirinya sebagai ilmuwan. Fonetik yang melibatkan ilmu lain, yakni ilmu tentang faal tubuh manusia yang dikaji dalam biologi atau kedokteran sehingga dikatakan bahwa fonetik itu sebagai ilmu interdisipliner, apabila dikuasai tentunya akan memberikan bekal pengetahuan yang luas.
            Selanjutnya, fonetik juga memberikan manfaat praktis bagi seseorang. Seseorang yang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisan patut menguasai fonetik. Misal: penyanyi,penyiar, presenter, ataupun reporter suatu media massa elektronika. Selain itu, penguasaan ilmu bunyi bahasa secara praktis juga dapat dimanfaatkan dalam kerangkan kegiatan bersastra, misalnya dalam proses pembacaan puisi.

 
Cover Buku: